Konten-rakyat – Tragis, salah satu masa aksi pengunjuk rasa di Kecamatan Tinombo Selatan, parigi Moutong, tewas saat terlibat bentrok dengan petugas kepolisian Parimo, Sabtu, 12 Februari 2022 malam.
Korban meninggal merupakan warga desa Tada. Di duga terkena peluru tajam saat terlibat bentrok dengan petugas kepolisian.
Bentrokan bermula saat kurang lebih seribuan masyarakaat yang tergabung dari tiga kecamatan di Parigi Moutong melakukan unjuk rasa di Desa Sinei, Kecamatan Tinombo Selatan, pada Sabtu siang di tugu Khatulistiwa.
Saat aksi, pemblokiran jalan kemabali dilakukan ratusan masa yang mengatasnamakan diri Aliansi Rakyat Tani Peduli (ARTI) yang menolak keberadaan PT. Trio Kencana di Kasimbar.
Masa yang berasal dari tiga kecamatan itu menagih janji kehadiran Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura, sebagaimana pernah dijanjikan tenaga ahli Gubernur bidang kemasyarakatan antar lembaga dan HAM, Ridha Saleh.
Baca Juga : Breaking News : Video Masa Aksi Tolak Tambang di Parigi Moutong terlibat Bentrok dengan Petugas
Baca Juga : Tagih Janji Gubernur Sulteng, Masa Aksi Blokir Jalan Trans Sulawesi, ini kata Polda Sulteng
Aksi dipimpin oleh koordinator lapangan (korlap) Muh. Chairul Dani dengan mengerahkan 2 unit mobil truck R6, 6 unit kendaraan R4 dan 50 unit sepeda motor.
Unjuk rasa yang dimulai pukul 09. Wita semula hanya menggunakan setengah ruas jalan, namun pukul 12.00 wita masa aksi mulai menutup jalan total dengan 2 unit truck R6 sehingga menimbulkan kemacetan dan antrian yang cukup panjang dikedua sisi jalan.
Pemblokiran ruas jalan pun berlanjut hingga malam hari. Upaya persuasif dari kepolisian setempat dengan masa aksi tidak mendapatkan kesepakatan bersama.
Pemblokiran jalan trans sulawesi terus berlanjut.
Menyikapi pemblokiran jalan di Kabupaten Parigi Moutong tersebut, Polda Sulteng melalui Kabidhumas Kombes Pol. Didik Supranoto, Sabtu malam, di Palu, angkat bicara.
“Dihimbau untuk dilakukan secara musyawarah,” harapnya.
Lanjut Didik mengatakan, Kapolres Parimo, Kasatintel dan Kapolsek Kasimbar telah berupaya persuasif meminta kepada korlap dan masa aksi untuk tidak melakukan penutupan jalan, tetapi sampai tiga kali permintaan Kapolres tidak diindahkan, pemblokiran jalan masih dilakukan..
“Oleh karena itu dihimbau kepada masa ARTI untuk tidak lagi melakukan pemblokiran jalan. Kepolisian akan mengambil tindakan tegas apabila masih melakukan pemblokiran jalan,” tegas Didik.
Sekira pukul 22.30 WITA, bentrokan pun terjadi, melibatkan kepolisian Parigi Moutong dan masa aksi.
Kapolda Sulteng, Irjen Polisi Rudy Sufahriadi mengaku telah mendapatkan informasi terkait korban meninggal akibat bentrok dengan petugas kepolisian.
Baca Juga : Aksi Balas Dendam, Kawanan Monyet ini Bantai 250 Anjing
Hari, ini, Ahad, 13 Februari 2022, untuk lebih memastikan informasi tersebut, Kapolda Rudy langsung menuju Polres parimo. Ia mengatakan, apabalia ada petugas yang benar melakukan penembakan terhadap masa aksi yang menimbulkan kamatian, akan di proses sesuai peraturan yang berlaku. ***