Cerita Distributor Aksesoris Tahunan Raup Omzet Puluhan Juta di HUT RI, Awalnya Belajar Dari ODGJ

Konten-Rakyat, Palu – Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia diperingati setiap tanggal 17 Agustus.

Menjelang perayaan HUT Republik Indonesia tak jarang ditemui penjual-penjual bendera. Biasanya sejak awal bulan Agustus para pedagang tahunan sudah mulai berjejeran di pinggir-pinggir jalan.

Pedagang tahunan itu menjajakan berbagai macam model bedera dan aksesoris dengan harga yang berfariasi.

Bahkan, para pedagang tahunan itu dalam waktu singkat bisa meraup omzet yang cukup mencengangkan.

Namun dibalik itu, ada cerita inspiratif dan unik yang bisa diambil seperti dari salah satu  wanita asal Kabupaten Donggalabernama Ria (32).

Kata Ria, awal mulanya ia belajar membuat aksesoris dan pernak-pernik dari seorang lelaki yang ODGJ (Gangguan Jiwa).

Saat itu, Ria yang masih menjadi karyawan disebuah Toko pernak-pernik melihat seorang pria yang berumur terpaut jauh dari dirinya sering disuruh oleh bosnya untuk membuat ketupat dari pita plastik.

“Dari situ saya lihat dia sering disuruh bos, saya panggil dia untuk ajar saya buat ketupat sambil saya kasih makanan, karna dia ODGJ belum selesai dia buat ketupat itu pergi lagi jadi,” ucapnya kepada KontenRakyat, Sabtu (29/7/2023).

Tak sampai disitu, keesokan harinya ia kembali memanggil pria itu untuk mengajarinya membuat ketupat tersebut.

“Besoknya saya panggil lagi dan dia ajar saya sudah mulai paham, makanya sampai sekarang saya sudah lancar buat ketupat dari pita plastik,” ujarnya.

Selang waktu, Ria pun memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya dan membuka lapak sendiri.

Ibu dua anak ini mengembangkan kelebihannya dengan cara membuat aksesoris lain seperti bandow, bros, bendera kecil, stiker bendera tempelan pipi yang terbuat dari kain.

Setelah terbuat, ia pun memposting kerajinan tangannnya itu ke media sosial facebook dan alhasil banjir borongan dari penjual lainnya.

“Saya posting di marketplace facebook, banyak yang suka minta dibuatkan jadi saya ini kalau buat aksesoris sudah dari bulan 4 karna sudah banyak pesanan masuk, tapi paling banyak itu kalau sudah tanggal 10 Agustus, biasa saya tidak bisa tidur,” tuturnya.

Berkat kegigihannya dalam belajar merajut segala macam aksesoris menjadi indah, ia pun kini menjadi distributor tahunan di Kota Palu. Penghasilan yang ia dapatkan dalam kurun waktu yang cukup singkat itu mencapai Rp 40 juta.

“Alhamdulillah banyak yang ambil sama saya kalau aksesoris, kalau tahun kemarin saya dapat keuntungan Rp 40 juta, kalau tahun ini belum bisa saya hitung karna belum sampai 17 agustus, kalau saya hitung itu biasa setelah saya berhenti jualan,” katanya.

Pos terkait